ASPAK adalah suatu sistem elektronik berbasis web yang menghimpun data dan menyajikan informasi mengenai Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan. Aplikasi ini digunakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi sarana, prasarana dan alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Jadi, ASPAK merupakan evidence base dalam pengambilan kebijakan secara nasional baik anggaran, akreditasi maupun kebijakan terkait sarana, prasarana dan alat kesehatan yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Oleh karenanya data ASPAK harus mempunyai konektivitas atau satu konsep pikir dengan sistem perencanaan yang ada, meliputi DAK, APBD, maupun APBN. Dalam rangka pembinaan pegawai Puskesmas maupun Rumah sakit pemerintah dan swasta se Kota Bandung, maka diadakan Workshop Pengelolaan ASPAK. Pelatihan atau diklat atau workshop ASPAK diselenggarakan selama 3 hari tanggal 18-20 Juli 2019 bertempat di hotel Novena, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Workshop ASPAK diikuti oleh 71 peserta dari berbagai Puskesmas dan Rumah sakit di daerah Bandung.
Data ASPAK memiliki urgensi validasi yang harus dilaksanakan secara reguler atau teratur (minimal setiap 6 bulan) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/rumah sakit yang disupervisi secara berjenjang oleh Dinas Kesehatan Provinsi & Pusat (Direktorat Fasyankes). Untuk menjaga mutu/validitas data ASPAK, Direktorat Fasyankes akan melakukan sampling pada Fasyankes di setiap provinsi/ kabupaten/kota, dimana hasilnya akan di-feedback kepada daerah. Selanjutnya, daerah dengan deviasi yang besar/lebar akan direkomendasikan untuk tidak mendapatkan akses terhadap sistem perencanaan. Pesan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung: semoga institusi layanan kesehatan baik itu UPT Puskesmas maupun Rumah sakit pemerintah dan swasta wajib memahami dan menerapkan ASPAK ini.