Sistem Informasi Geografis atau SIG dapat digunakan dalam berbagai bidang, diantaranya bidang perencanaan ruang, sumber daya alam, kependudukan, pariwisata, pertanahan, kelautan, pendidikan, telekomunikasi, kesehatan, transportasi dan militer. Dalam perencanaan ruang, SIG dapat digunakan untuk membantu merencanakan tata ruang kota, pemukiman penduduk, relokasi pasar, pemukiman penduduk, pemetaan, dll. Guna meningkatkan kapasitas SDM, Dinas Pertanahan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan mengikuti Pelatihan SIG Tingkat Dasar di Smile Group.
Pelatihan Geographic Information System atau GIS diselenggarakan oleh Smile Group Yogyakarta pada tanggal 17-19 April 2018 bertempat di kantor Smile Group, jalan Prof. Dr. Sardjito 24 Yogyakarta dan jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kuantan Mlati Square kav. R3-5 & A2 Sleman, DIY. Pelatihan meliputi materi teoritis dan praktik lapangan.
GIS (Geographic Information System) atau di Indonesia dikenal SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sistem aplikasi untuk pengelolaan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) yang dirancang untuk bekerja dengan data yang berkoordinat geografi. Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan disimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Misalnya, GIS bisa membantu merencanakan pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi maupun menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau yang lainya. Hampir semua bidang yang bekerja dengan informasi memerlukan GIS, di antaranya bidang pertanian, kesehatan, perikanan, kehutanan, perkotaan, tambang, lingkungan, transportasi dan lain-lain.
Materi pelatihan meliputi: pengenalan GIS, ArcCatalog, Geodatabase, rektifikasi, digitasi peta, Praktik GPS, link database, query data, Output dan layout peta.
Target peserta mampu membuat peta dasar dan tematik, mengolah berbagai jenis data menjadi data GIS/data spasial, dan menyajikan berbagai data dalam bentuk spasial yang siap pakai sesuai dengan tujuan pengguna.