Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjar mengirimkan SDM terbaiknya guna mempelajari jejak ekologi. Pelatihan ini mempelajari keseimbangan antara pembangunan dan kesinambungan masyarakat dengan beberapa macam analisis komponen diantaranya transportasi, air, tanah, pangan, material, sosial dan limbah. Pelatihan berlangsung tanggal 23-26 Agustus 2017 bertempat di gedung Smile Group, jalan Prof. Dr. Sardjito 24 Yogyakarta.
Jejak Ekologi atau Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar. Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha).
Jejak ekologi adalah kawasan biologi produktif yang dibutuhkan untuk menyediakan siapapun yang menggunakannya. Jejak ekologi bertujuan mengukur bagaimana alam memberikan dukungan bagi masyarakat.