Yogyakarta – Pembangunan disegala bidang saat ini telah menjadi target pemerintah Timor Leste. Namun tentunya harus didukung oleh semua komponen bangsa salah satunya adalah kesiapan SDM sebagai motor penggerak, penggagas, pelaksana, maupun merawat semua sektor hasil pembangunan. Kualitas SDM sangat menentukan berlangsungnya suatu program pemerintah. Hampir semua kementerian saat ini gencar mengirimkan SDM-nya untuk mengikuti pelatihan segala bidang. Indonesia adalah salah satu negara yang direkomendasikan bagi SDM Timor Leste untuk mengikuti pelatihan disegala bidang. Selain juga ada kesamaan kultur, bahasa juga menjadi alasan penting karena secara umum mereka juga menguasai bahasa Indonesia. Kesamaan kultur dan pemahaman bahasa akan mempermudah trasfer ilmu secara maksimal. Bukan hanya instansi pemerintah/swasta, lembaga pelatihan, LSM, akademisi dan praktisi pemerintah Timor Leste memberi kebebasan kepada SDM-nya untuk mendapatkan ilmu yang sebanyak-banyaknya, tentunya dengan tanggung jawab besar yaitu membawa manfaat dan perubahan positif. Salah satu lembaga pelatihan yang dipercaya dari banyak kementerian Timor Leste adalah Lembaga Pelatihan Smile Group Yogyakarta.
Kurang lebih sudah 10 tahun smile group dipercaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas suber daya manusia mulai dari manajemen, akuntasi, pengadaan barang dan jasa terutama yang berkaitan denga teknologi informasi komputer maupun soft skill. Pada bulan ini, kementerian Ministériu Petroleu no Rekurusu Minerais (MPRM) Timor Leste atau Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Mineral mengirimkan 8 peserta untuk mengikuti pelatihan: 3 peserta mengikuti pelatihan Database management system, 2 Peserta pelatihan Procurement dan 3 peserta lagi pelatihan Human resource Development. Pelatihan berlangsung dari tgl 16-27 Mei 2016 di gedung pusat Jl. Sardjito 24 Yogyakarta.
Ramah, nyaman, profesional begitu kesan para peserta pelatihan terhadap pelayanan smile group sehingga siapapun peserta pelatihan dari Timor Leste tidak merasa kawatir dan tidak merasa asing. Suasana seperti ini menurut mereka yang tidak didapatkan di lembaga lain. Dukungan warga asing yang tidak merasa asing tentu saja mejadikan mereka dalam mengikuti pelatihan lebih efektif.
Bagi smile group sendiri hal tersebut juga menjadi pendorong dan lebih semangat lagi untuk meningkatkan pelayanan dan mempersiapkan materi pelatihan maupun pemateri-pemateri yang berkompeten dibidangnya. Obrigado…..