Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan usaha produktif, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Kutai Barat turut serta mengirimkan beberapa pegawai terbaiknya dalam Pelatihan Pendampingan Pengembangan Usaha Produktif yang diselenggarakan oleh Smile Group. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 27 hingga 30 September 2024 di Kantor SMILE GROUP dan di Desa Wisata Gamplong Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta dalam mengelola serta mengembangkan usaha-usaha produktif di tingkat desa, yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di Kutai Barat. Selain pelatihan, peserta juga berkesempatan melakukan kunjungan ke Sentra Kerajinan, Desa Wisata Gamplong yang terkenal sebagai pusat kerajinan tradisional, khususnya dalam produksi kain tenun dan aneka kerajinan tangan lainnya.

Industri kerajinan tenun tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Dengan ATBM, masyarakat perajin Gamplong mampu menghasilkan kain tenun sebagai bahan stagen (kain panjang untuk melilit bagian perut wanita). Selain kerajinan tenun, perajin juga mampu memproduksi kerajinan anyaman untuk suvenir.

Kreativitas pengrajin Gamplong juga mampu memanfaatkan eceng gondok, lidi kelapa, mendong, dan akar wangi yang hingga menjadi sejumlah produk istimewa yang mempunyai jual bahkan ekspor. Produk yang dapa mereka hasilkan berupa tas, dompet, aksesori wanita, gorden, tikar, dll.

Kunjungan ke Sentra Kerajinan Desa Wisata Gamplong memberikan inspirasi bagi para peserta untuk mempelajari langsung proses produksi kerajinan, mulai dari tahap perancangan hingga pemasaran. Desa Gamplong telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kerajinan di Yogyakarta, yang tidak hanya mampu mempertahankan nilai-nilai budaya lokal, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat melalui pariwisata kreatif.

Pimpinan rombongan dalam pelatihan ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong masyarakat kampung agar lebih mandiri dalam mengembangkan potensi lokal. Ia berharap, melalui pelatihan dan kunjungan ini, para pendamping desa dapat semakin profesional dalam mendampingi masyarakat dalam mengelola usaha, sehingga mampu menciptakan produk-produk unggulan yang memiliki daya saing di pasar lokal maupun nasional.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para pendamping desa mampu memberikan pendampingan yang lebih baik bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha produktif di kampung masing-masing. Kami juga ingin mencontoh keberhasilan Desa Gamplong yang bisa mengintegrasikan potensi lokal dengan pariwisata,” ungkapnya.

Pelatihan ini juga diikuti oleh berbagai pihak terkait dari DPMK dan beberapa tokoh masyarakat yang terlibat dalam program pemberdayaan desa. Mereka antusias mengikuti setiap sesi yang disajikan oleh para narasumber, serta terlibat aktif dalam diskusi dan kegiatan praktek langsung.

Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan dan kunjungan ini, Kutai Barat dapat mengimplementasikan hasil dari pelatihan ke dalam program-program pemberdayaan yang ada, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan usaha produktif berbasis kerajinan dan potensi lokal.