Pemetaan adalah suatu proses menyajikan informasi muka Bumi yang berupa fakta, dunia nyata, baik bentuk permukaan buminya maupun sumberdaya alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, serta simbol-simbol dari unsur muka bumi. Dengan peta dapat dimanfaatkan untuk semua bidang, termasuk kesehatan. Untuk itu Balai Kekarantinaan Kesehatan atau BKK Kelas I Semarang menugaskan beberapa sdmnya guna mengikuti pelatihan Operasional Pemetaan Menggunakan Sistem Informasi Geografis atau SIG. Pelatihan secara daring atau online ini berlangsung tanggal 24-26 April 2024 dengan dipandu oleh pengajar sekaligus praktisi di bidang pemetaan.
GIS (Geographic Information System) atau di Indonesia dikenal SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sistem aplikasi untuk pengelolaan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) yang dirancang untuk bekerja dengan data yang berkoordinat geografi. Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan disimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Misalnya, GIS bisa membantu merencanakan pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi maupun menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau yang lainya. Hampir semua bidang yang bekerja dengan informasi memerlukan GIS, di antaranya bidang pertanian, kesehatan, perikanan, kehutanan, perkotaan, tambang, lingkungan, transportasi dan lain-lain.
Khusus di bidang kesehatan, SIG dapat digunakan untuk menganalisis, dan memetakan data-data kesehatan, seperti pemetaan distribusi geografis dari suatu populasi berisiko, distribusi penyakit dan masalah kesehatan, distribusi lokasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan analisis faktor risiko kejadian penyakit, data dan risiko kesehatan lingkungan, dan penyakit menular serta penyakit bawaan vektor. Hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan target populasi dan target wilayah yang menjadi prioritas untuk dilakukan suatu upaya intervensi kesehatan.