Badan Penganggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara mengirimkan beberapa pegawai terbaiknya ke Smile Group Yogyakarta guna mengikuti Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana atau JITUPASNA pada tanggal 14-16 Maret 2023. Pelatihan Jitupasna dilaksanakan di gedung Smile Group Yogyakarta, jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kuantan Square Mlati kav. R3-5 & A2 Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta field trip atau studi banding ke beberapa kantor BPBD di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penanggulangan bencana dilakukan dengan prinsip dasar membangun yang lebih baik (build back better) dan pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction) dan diwujudkan dalam bentuk Rencana Aksi, Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana. Rangkaian proses pengkajian dan penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan dilakukan melalui Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (JITUPASNA) atau Post Disaster Need Assesment. Pengkajian ini merupakan instrument yang dapat digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menetapkan kebijakan program maupun kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Pengkajian dan penilaian meliputi identifikasi, dan penghitungan kerusakan dan kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek pembangunan manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas sektoral.
JITUPASNA merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana, dalam bentuk Dokumen Rencana Aksi. Mengingat sumber daya manusia di bidang pemulihan pasca bencana dan keterampilan sumber daya dalam penanggulangan bencana pasca bencana masih sangat terbatas, maka perlu ditingkatkan melalui fasilitasi bimbingan teknis atau workshop serta kegiatan Diklat dan penerapan dalam penanganan sesuai tugas pokok dan fungsi, pada masing–masing kejadian bencana Kab/Kota.
Materi bimtek terdiri dari teori, praktik analisis dan penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi, serta kunjungan atau studi banding ke BPBD provinsi atau kabupaten/kota disesuaikan dengan tingkatan peserta. BPBD DIY memiliki pengalaman dan potensi pembelajaran berbagai bencana, seperti: Banjir rob, Kekeringan, Gempa bumi, Kegagalan waduk, Gelombang laut, Tanah longsor, Gunung meletus, Banjir lahar dingin, Angin kencang, Kebakaran, dan sebagainya.