Sebanyak 82 pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur mengikuti kegiatan Pembelajaran dan Kaji Banding Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer yang berlangsung di Puskesmas Plantungan, Kendal, pada tanggal 22 hingga 24 Oktober 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kutai Timur, dengan tujuan untuk mempelajari dan mengadopsi praktik terbaik dalam integrasi layanan kesehatan primer, termasuk Puskesmas, Pustu, dan Posyandu. Puskesmas Plantungan dikenal sebagai salah satu model sukses dalam pengelolaan layanan kesehatan di Indonesia, sehingga menjadi lokasi yang ideal untuk studi banding.
Selama kegiatan ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan tim manajemen Puskesmas Plantungan dan instansi terkait, Kepala Puskesmas, Camat Platungan dan Kepala Desa Tlogopayung . Mereka membahas berbagai aspek penting terkait integrasi layanan kesehatan primer, mulai dari sistem manajemen hingga strategi pelaksanaan program-program kesehatan. Diskusi ini mencakup tantangan yang dihadapi dalam implementasi integrasi layanan serta solusi yang telah diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, diharapkan peserta dapat membawa pulang wawasan baru yang dapat diterapkan di Kabupaten Kutai Timur.
Salah satu fokus utama dari pembelajaran ini adalah bagaimana Puskesmas Plantungan berhasil meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Melalui pendekatan integratif, Puskesmas ini mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada dan menciptakan sinergi antara berbagai fasilitas kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas.
Selain itu, kegiatan ini juga menekankan pentingnya keterlibatan instansi terkait dan masyarakat dalam program-program kesehatan. Peserta belajar tentang bagaimana Puskesmas Plantungan melibatkan Kecamatan dan Pemerintah Desa serta masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kesehatan lingkungan mereka. Pendekatan partisipatif ini terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap program-program kesehatan.
Dengan mengikuti pembelajaran dan kaji banding ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur berharap dapat mengimplementasikan praktik-praktik terbaik yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah mereka. Integrasi pelayanan kesehatan primer diharapkan dapat memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan, menjadikan layanan lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Melalui langkah-langkah ini, Dinas Kesehatan Kutai Timur berkomitmen untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.