Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang mengirimkan beberapa pegawai terbaiknya ke Smile Group guna mengikuti Pelatihan Analisis Data Statistik Sektoral dan Visualisasi Data. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan dasar yang lebih kuat kepada para pegawai dalam pengelolaan data statistik yang notabene adalah dasar bagi setiap pengambilan keputusan atau kebijakan. Pelatihan Analisis Data Statistik Sektoral dan Visualisasi Data berlangsung tanggal 20-22 Februari 2024 di kantor Smile Group jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kuantan Square Mlati kav. R3-5 & A2 Sleman, DIY.
Dalam era Revolusi Industri 4.0, keberadaan sebuah data menjadi sangat penting, bahkan dapat dikatakan data adalah aset bangsa. Pembangunan yang didasari oleh data akan menghasilkan pembangunan yang efektif dan efisien menuju Kota Cerdas (Smart City). Hal ini tentunya tidak terlepas dari pelaksanaan program/kegiatan yang komprehensif, tematik, tidak sporadis, dan tidak parsial sebagai buah dari perencanaan dan penganggaran berbasis data yang diolah dan dianalisis secara statistik. Statistik memiliki peran penting dalam mendeskripsikan, membandingkan, menghubungkan, meramalkan, dan mengendalikan kualitas antar data sehingga menciptakan karakteristik dan fenomena suatu sektor, wilayah, atau masyarakat, yang selanjutnya menjadi masukan bagi pemimpin. Bahkan dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, statistik dijadikan sebagai bidang urusan dalam urusan wajib non pelayanan dasar, dengan pembagian kewenangan yaitu statistik dasar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Badan Pusat Statistik (BPS), sedangkan statistik sektoral menjadi kewenangan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota.
Pembangunan data di Indonesia diperkuat lagi dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI). Peraturan ini menjadi titik awal keterpaduan seluruh sektor untuk menjadikan data sebagai dasar perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian program pembangunan.
Namun pembangunan data tidaklah mudah, mengingat konsep dan definisi sebuah data bisa di interpretasikan berbeda-beda pada sektor yang berbeda. Sehingga perlu adanya sebuah forum satu data yang nantinya mengawal pembangunan data mulai dari tingkat pusat hingga daerah, dan mampu mengakomodasi seluruh sektor serta didukung oleh sumber daya baik berbasis TIK maupun sumber daya manusia sebagai penggeraknya. Selanjutnya forum satu data ini berjalan mengikuti prinsip SDI yaitu satu standar data, satu metadata, interoperabilitas, dan satu referensi data.