Dalam rangka optimalisasi upaya menghimpun data dan menyajikan informasi mengenai Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Malang, pada tanggal 13 – 15 Oktober 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengirimkan 50 sdm terbaiknya dari Dinkes, Labfaskes serta Puskesmas di wilayah Kabupaten Malang guna mengikuti Pelatihan ASPAK. Pelatihan ASPAK dilaksanakan di Yogyakarta dengan menggandeng mitra pelatihan khusus instansi yakni Smile Group Yogyakarta. Sementara untuk narasumber didatangkan dari Kementerian Kesehatan RI, yang sangat menguasai hal-hal terkait sarana, prasarana dan alat kesehatan.
ASPAK adalah suatu sistem elektronik berbasis web yang menghimpun data dan menyajikan informasi mengenai Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan. Aplikasi ini digunakan dalam melakukan monitoring dan evaluasi secara menyeluruh terhadap kondisi sarana, prasarana dan alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Jadi, ASPAK merupakan evidence base dalam pengambilan kebijakan secara nasional baik anggaran, akreditasi maupun kebijakan terkait sarana, prasarana dan alat kesehatan yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Oleh karenanya data ASPAK harus mempunyai konektivitas atau satu konsep pikir dengan sistem perencanaan yang ada, meliputi DAK, APBD, maupun APBN.
Data ASPAK memiliki urgensi validasi yang harus dilaksanakan secara reguler atau teratur (minimal setiap 6 bulan) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/rumah sakit yang disupervisi secara berjenjang oleh Dinas Kesehatan Provinsi & Pusat (Direktorat Fasyankes). Untuk menjaga mutu/validitas data ASPAK, Direktorat Fasyankes akan melakukan sampling pada Fasyankes di setiap provinsi/ kabupaten/kota, dimana hasilnya akan di-feedback kepada daerah. Selanjutnya, daerah dengan deviasi yang besar/lebar akan direkomendasikan untuk tidak mendapatkan akses terhadap sistem perencanaan.