Dunia Teknologi Informasi bergerak cepat dan merambah semua sisi kehidupan. Tidak ketinggalan dunia pariwisata. Informasi disebar dan dicari melalui fasilitas yang disediakan oleh dunia maya, lewat website dan media sosial lainnya. Tidak perlu ke mana-mana untuk menyebarkan dan mendapatkan informasi, cukup dari gadget di genggaman, maka hampir semua informasi terkait pariwisata bisa kita dapatkan, mulai tempat wisata, ticketing, hotel, restoran, tempat penjualan oleh-oleh, serta banyak informasi lainnya.
Berangkat dari situasi tersebut, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Manokwari Provinsi Papua mengirimkan beberapa SDM terbaiknya guna mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Media Promosi Online. Pelatihan diselenggarakan tanggal 25-29 Juli 2017 bertempat di gedung Smile Group, jalan Prof. Dr. Sardjito 24 Yogyakarta.
Berdasarkan survei yang diadakan oleh Buzzcity, sebagian besar wisatawan menjadikan media online dan sosial media sebagai referensi utama sebelum melakukan traveling. Dalam survei-nya, diungkapkan bahwa 45% responden mencari informasi perjalanan secara online. Satu di antara empat responden (22%) mengaku tidak lagi memakai jasa agen perjalanan untuk mencari informasi mengenai tujuan wisata. Sudah sejak lama, internet dan media sosial menjadi pangsa pasar yang besar di bidang perjalanan. Hotel atau tempat wisata misalnya, kini juga sangat mengandalkan promo dan pengembangan bisnisnya di media online. Kemudahan mencari infomasi perjalanan di media online membuat para traveler lebih banyak melakukan pencarian melalui genggamannya, dibanding mengandalkan agen perjalanan.
Tidak hanya wisatawan domestik yang gemar menggunakan media online unytuk referensi perjalanan, melainkan juga wisatawan asing. Selain media online seperti Facebook, Blog, Youtube, Google+, Pinterest, Path, Twitter hingga Linkedin juga menjadi situs yang menjadi pilihan bagi traveler dalam mencari informasi wisata.
Teknologi digital memungkinkan promosi wisata bisa menjangkau semua kalangan dimana kombinasi antara destinasi wisata yang dikombinasikan dengan creative blogging dan creative marketing bisa menjadi rumus sempurna untuk meningkatkan volume wisatawan. Keberadaan digital creative tersebut sejalan dengan perkembangan quality tourism di mana saat ini wisata bukan lagi sekadar menimati tempat wisata, tetapi banyak menceritakan pengalaman melakukan perjalanan yang bisa meningkatkan kualitas hidup.