Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Papua Barat kembali menyelenggarakan Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk para SDM di lingkungan DPUPR dan instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang memiliki kepentingan terhadap pemanfaatan data spasial atau peta. Pelatihan SIG atau GIS (Geographic Information System) berlangsung tanggal 18-28 April 2017 bertempat di hotel Aston Niu Manokwari. Pelatihan diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta dari Bidang Penataan Ruang DPUPR provinsi Papua Barat maupun dinas atau instansi lain sepertai Bappeda, BPN, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dan beberapa OPD lain di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat. Pelatihan dibuka oleh Gubernur Papua Barat yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Bapak Jakonias Sawaki, SH, MM, pejabat Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat. Dalam sambutan, beliau menyampaikan apresiasi Bidang Penataan Ruang DPUPR yang telah membuat terobosan dengan menjalin kemitraan dengan Smile Group untuk menyelenggarakan pelatihan demi meningkatkan kualitas dan kompetensi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Selanjutnya Bapak DR. Sammy Djunire, SP, MSi. selaku Kepala Bidang Penataan Ruang mewakili Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Barat menyampaikan pengarahan di awal pelatihan, bahwa pada periode ke depan, pembuatan program dalam musrembang tidak hanya berbasis kertas berisi teks atau narasi tapi berbasis peta atau data spasial. Maka sejalan dengan praktik Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menuntut kompetensi dan spesifikasi, setiap pegawai negeri harus menguasai dan memiliki kompetensi di bidangnya. Selain itu, sebagai daerah yang baru berkembang, kabupaten dan kota di Papua Barat memerlukan pegawai-pegawai yang memahami peta untuk membangun serta mengevaluasi program-program pembangunan di wilayahnya. “Pemahaman Anda terhadap data spasial sangat menentukan bagaimana perkembangan Papua Barat di masa yang akan datang. Bagaimana pemetaan kesejahteraan sosial ekonomi, pemetaan daerah rawan bencana, pemetaan kesehatan dan penyakit, pemetaan potensi sumber daya alam, dan lain sebagainya menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan pembangunan di Papua Barat”, demikian salah satu pengarahan dari Bapak Kabid Penataan Ruang kepada para peserta.

Metode pelatihan ini dominan praktik (70 persen) dan teori (30 persen) dan diampu oleh para pemateri terbaik di bidang SIG dari Smile Group Yogyakarta.