Pariwisata adalah primadona penghasil devisa di masa kini dan masa datang. Banyak negara mulai mengingkatkan perhatian pada sektor pariwisata. Demikian juga dengan negara Timor Leste yang notabene adalah negara muda dengan potensi parisiwata yang luar biasa. Pekerjaan rumah berada dalam pengelolaannya. Berangkat dari hal tersebut, Ministry of Toutism, Art and Culture atau Ministeriu Turismu, Arte no Cultura (MTAC) Timor Leste melakukan kunjungan dan studi banding pengelolaan pariwisata di Bali tanggal 5-9 Desember 2016. Pemilihan Bali sebagai sasaran kunjungan dan studi banding didasari alasan bahwa Bali telah menempatkan diri sebagai salah satu destinasi terbaik di Asia. Situs perjalanan TripAdvisor, baru-baru ini juga mengeluarkan penghargaan “Traveler’s Choice 2016”, khusus untuk kategori “Pulau Terbaik di Dunia”, Bali menempati urutan kelima. Sedangkan untuk kategori “Pulau Terbaik di Asia”, Bali berada di peringkat pertama.
Kegiatan kunjungan berlangsung setiap hari mulai jam 08:00 sampai dengan jam 16:00 WITA, bahkan sampai jam 22:00 WITA untuk mengetahui lebih jauh tentang pengelolaan pariwisata malam hari. Kunjungan dan studi banding kali ini dikawal langsung oleh Direktur Jenderal Mr. Augusto M de O Carvalho. Obyek yang dikunjungi meliputi destinasi wisata pantai, pegunungan, kuliner, artshop, budaya, serta kreasi baru.
Menurut Mr. Augusto masih banyak hal terkait pariwisata yang harus dipelajari oleh pemerintah, pelaku wisata serta masyarakat di Timor Leste agar dapat mengembangkan potensi pariwisata serta mengelolanya demi menghasilkan devisa dari sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.