Yogyakarta – Untuk mencukupi kebutuhan perlengkapan(barang) atau jasa di suatu instansi pemerintah selalu berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta dilakukan secara efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel. Setelah pengadaan maka akan menjadi aset yang dimiliki oleh kantor tersebut, maka selanjutnya bagaimana cara mengelola/manajemen aset itu sendiri. Dalam suatu instansi harus ada yang mengelola aset dengan benar dan dikelola secara profesional. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini keberadaan software juga dinilai sebagai aset tak berwujud yang juga harus diperhitungkan nilai penyusutanya sehingga bisa diprogramkan kapan pengadaan ataupun update lagi, sehingga bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan berapa besaran biaya yang dibutuhkan saat update atau pengadaan baru lagi.
Pada tanggal 1-3 November 2016 Bank Sulteng mengirimkan 2 SDM terbaiknya untuk mengikuti pelatihan pengadaan barang/jasa dan manajemen aset di Smile Group Jl. Prof Sardjito 24 Yogyakarta.
Di pelatihan tersebut banyak dilakukan diskusi dengan pemateri khususnya menyangkut perhutungan aset software yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan SOP di Bank Sulteng. Syukurlah akhirnya pelatihan tersebut menemukan suatu solusi tentang sehingga antara peserta pelatihan dan pemateri sama-sama puas, tidak sia-sia jauh-jauh dari Sulawesi Tengah. Semoga pelatihan ini membawa manfaat kedua belah pihak.