Bali – Pariwisa Indonesia tumbuh hingga 7,2 persen (sumber Badan Pusat statistik), ini tentu saja sangat menggembirakan. Sejak dahulu Indonesia memang dikenal akan kekayaan alamnya, hampir setiap daerah mempunyai destinasi wisata unggulan yang menjanjikan jika dikelola dengan baik. Selain itu industri kuliner juga tidak kalah kreatif dalam menciptakan ragam kreasi oleh-oleh yang mempunyai ciri khas sebagai buah tangan para wisatawan.
“Berbagai data menunjukkan bahwa kontribusi wisata kuliner terhadap perekonomian berbagai negara di dunia sekitar 25 persen,”(Kemenparekraf Dadang Rizki Ratman), tentu saja ini sangat menarik untuk di kaji dan dipelajari oleh darah lain yang menginginkan pariwisata sebagai salah satu sumber daya yang diunggulkan. Hal tersebut yang menjadi alasan Ministerio do Turismo Artes e Cultura (MTAC) Timor Leste melakukan Studi Banding Industri Kuliner dan Pengembangan Destinasi Wisata di Bali bekerjasama dengan Smile Group Yogyakarta dan instansi terkait di Bali pada tanggal 17 – 22 Oktober 2016.

Studi Banding ini diikuti sekitar 22 peserta yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sekitar 11 orang studi banding tentang Industri kuliner dalam pariwisata Bali yang dipimpin oleh Ibu Maria Ernestina Lopes. Kemudian kelompok dua 11 orang studi banding tentang pengembangan destinasi wisata Bali yang dipimpin oleh Ibu Carmen Joeja Pepeiura. Selain melakukan studi di instansi terkait di Bali peserta juga diajak berkeliling mengunjungi tempat-tempat wisata dan melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan pelaku usaha kuliner dan pengelola tempat wisata sehingga diharapkan mampu memmunculkan ide kreatif untuk pengembangan pariwisata di Timor Leste.

Selain Bali tentu saja masih banyak daerah-daerah lain yang juga maju dalam pengembangan pariwisata untuk itu disarankan juga untuk melakukan studi banding ke tempat-tempat wisata lain baik di Jawa maupun pulau-pulau lain. Kami tunggu kerjasamanya dan terimakasih.