Yogyakarta – BPR adalah lembaga keuangan yang saat ini sedang berkembang dengan produk-produknya mulai mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Pelayanan BPR yang berbasis teknologi informasi seyogyanya mulai mewaspadai risiko pemanfaatan bank untuk pencucian uang dan pendanaan teroris. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 12/20/PBI/2010 – Penerapan Program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) bagi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat, maka setiap lembaga keuangan wajip mengikuti peraturan tersebut dan memastikan smua stafnya memahami peraturan tersebut. Untuk itu BPR Madani Sejahtera Abadi(MSA) mengadakan pelatihan tentang APU & PPT bersama 42 staf dan karyawan bekerjasama dengan lembaga pelatihan Smile Group Yogyakarta pada tanggal 15 Oktober 2016 di hotel Atrium Premiere Yogyakarta.

Pemateri pada pelatihan kali ini adalah Bapak KOMPOL Totok S, S.H. Setidaknya ada tiga point penting dalam mekanisme proses pencucian uang yang wajib diketahui oleh karyawan BPR atau lembaga keuangan, yaitu 1. PLACEMENT (Penempatan) : Dana yang dihasilkan dari tindak tindak kejahatan ke dalam sistem keuangan. 2. LAYERING (Transfer) : Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (Audit trail) asal-usul dana. 3. INTEGRATION (Menggunakan Harta Kekayaan) : Menggunakan harta kekayaan yg berasal dari kejahatan yang telah “dicuci” sehingga seolah menjadi harta yg “halal” (Clean Money) untuk bisnis yg halal atau biayai kembali kejahatan.
Materi berikutnya yaitu tentang otak dan perubahan pola pikir yang disampaikan oleh Bapak Saptoto Astokusumo, MBA (profesional dibidang trainer dan motivator) untuk membekali peserta pelatihan agar selalu konsentrasi dan waspada ketika ada calon nasabah yang mencurigakan dan terindikasi kearah pencucian uang maupun pendanaan terorisme.
Semoga pelatihan singkat ini bermanfaat untuk semua.