PT Surveyor Indonesia Palembang mengikuti Pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang diselenggarakan oleh Smile Group Yogyakarta pada tanggal 10-15 Maret 2014. Mereka adalah 2 SDM muda potensial yang memiliki atensi tinggi pada bidang Teknologi Informasi, yakni Mr Rully Marinto dan Mr Sugeng Cahyanto. Pelatihan berlangsung di gedung Smile Group jalan Prof Dr Sardjito 24 Yogyakarta dan dipandu oleh salah seorang pemateri terbaik di Smile Group di bidang Geographic Information System (GIS) yakni Mr Hafidh.
GIS (Geographic Information System) atau di Indonesia dikenal dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) adalah sistem aplikasi untuk pengelolaan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) yang dirancang untuk bekerja dengan data yang berkoordinat geografi. Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan disimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Misalnya, GIS bisa membantu merencanakan pengelolaan sumber daya alam, perencanaan pembangunan, kartografi maupun menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau yang lainya. Hampir semua bidang yang bekerja dengan informasi memerlukan GIS, di antaranya bidang pertanian, kesehatan, perikanan, kehutanan, marketing, perkotaan, tambang, lingkungan, transportasi dan lain-lain.
Meskipun telah berkali-kali mengikuti pelatihan di berbagai tempat, namun para peserta mengatakan bahwa pelatihan di Smile Group “berbeda”. Hal ini ditegaskan oleh Cak Rully yang arek Surabaya: “Pelatihan di Smile Group penuh kejutan dan merupakan paket komplit. Materi dan pemateri pelatihannya luar biasa, sabar dan menguasai permasalahan SIG. Selain itu dapat paket wisata kuliner, hiburan, dan city tour di luar jam pelatihan, karena lokasi hotel berada di kawasan jalan Malioboro, icon kota Yogyakarta”.
Sementara Mas Sugeng memiliki kesan tersendiri: “Service dan materi pelatihan di Smile Group bersifat adiktif. Membuat ketagihan. Teori, praktik, serta praktik lapangannya dikemas dalam suasana segar sehingga mudah dipahami”.