Pelatihan di bulan Juli 2008 cukup ramai diikuti peserta dari berbagai instansi dari Jawa dan luar Jawa. Khusus dari kabupaten Kapuas Hulu prop Kalimantan Barat yang waktu dekat akan menjadi bagian dari propinsi baru yaitu propinsi Kapuas Raya, mengirim 10 peserta yang dipimpin Mas Asdiar S.Kom. Pria berkaca mata lulusan universitas Gunadharma ini dengan cekatan mengatur teman-temanya yang relatif masih muda semua dalam pengurusan administrasi maupun memberi masukan dan arahan mengenai materi-materi pelatihan yang akan diambil.
Dari kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan yang telah lama menjalin kerjasama dengan Smile Group, mengirim 2 peserta, Mas Wahid (telah 4 kali mengikuti pelatihan ke Smile Group) dan mas Erwan (pembawaan kalem dan pendiam)
Mbak Yulianti menjadi peserta utusan RSUD Sudarso Pontianak, mengambil pelatihan program Desain Grafis yang dibimbing langsung Mas Muhadi. Mbak yang satu ini kulitnya putih posturnya tinggi besar dan murah senyum, lucunya dia takut tidur sendirian. Padahal hantunya sudah takut dan lari terbirit-birit melihat posturnya yang wow… Dihari terakhir mbak Yanti dengan bangga menunjukan leaflet hasil settingannya yang telah di print, wah lumayan juga jiwa seninya. Leaflet tentang rumah sakit Sudarso dengan segala fasilitasnya tercetak dengan warna harmonis dan elegan siap ditunjukan sebagai hasil usaha keras dan serius dalam pelatihan yang tidak sia-sia.
Bapak Hari atau sebut saja “Mas” Hari, biar nampak awet muda. Peserta dari Bank Indonesia Jakarta mengikuti pelatihan Komputerisasi akuntansi. Peserta penikmat musik Jazz ini selalu tersenyum dan tetap disiplin. Setiap hari jam 08.30 tepat selalu duduk membaca koran di lobi hotel menunggu kami yang menjemput beliau setelah menjemput rombongan yang berada di hotel lain. Saat menikmati masakan khas Gudeg, mas Hari dengan antusias request 3 lagu keroncong lama di bawakan grup keroncong akustik.
Dari kabupaten Klungkung Bali mengirim Mas Made, pria dengan kumis tebal yang penuh canda dan tidak pernah kehabisan bahan cerita yang lucu. Semua peserta cewek selalu suka berada satu kelompok dengan beliau yang bersikap kebapakan namun selalu tersenyum lucu. Sarjana Hukum yang satu ini suka sekali mengotak-atik jaringan komputer, dan beliau jadi andalan dalam urusan komputer di kantornya.
Dengan jumlah peserta sekitar 30 orang dengan 5 mobil, kami melesat ke atas bukit Pathuk. Disana telah siap menanti pesta kebun dengan sekelompok pemain musik. Sebuah tempat istimewa yang disuguhkan untuk membangun kenangan indah saat mengikuti pelatihan di Smile Group Jogjakarta. Disaksikan jutan bintang yang bersinar cerah dan senyun bulan purnama, kami menikmati malam yang sulit dilupakan. Mas Made yang telah terbiasa dengan indahnya Bali pun memuji keindahan yang terbentang di bawah bukit Pathuk, kota ogja dengan lampu-lampu malamnya.
Mbak Yanti menunjukan kebolehannya menyanyikan lagunya once yang menambah syahdu malam itu. Mbak Nunung dan mbak Yuli juga menambah ceria saat maju menghiasi kegembiraan malam itu dengan syair-syair yang menghipnotis pendengarnya. Yang tak disangka, peserta dari kab Kapuas Hulu banyak terdapat anak-anak band yang mempunyai talenta cukup lumayan. Secara bergantian mereka menghentakkan kenangan manis kedalam jiwa semua peserta pelatihan malam itu.
Sayang, Mas Made dari Klungkung Bali dengan suaranya yang berat “ngebass” dan wajahnya yang dihiasi kumis “the”bal, pilih “ther”jun ke jurang, dari pada nyanyi….. . Jadilah beliau menyanyi dengan judul “sunyi dalam hati” alias “diam seribu bahasa” alias “diam sejuta kata” yah……